Menulis memiliki banyak jenis dan tujuan. Di antara tujuan tersebut, menulis sebagai terapi kesehatan sudah banyak dipraktekkan. Hasil menunjukkan pengaruh positif pada kesehatan mental dan fisik. Seperti apa pengaruh positif dan manfaat menulis sebagai terapi kesehatan? Berikut pembahasannya.
Kesehatan mental memang tidak dapat dilihat langsung secara sekilas. Sehingga manfaat menulis sebagai terapi kesehatan ini sering tidak disadari. Jika Kamu pernah merasakan salah satu hal di bawah ini setelah menulis, hal ini berarti Kamu pernah melakukan terapi mental Kamu sendiri lewat tulisan.
1. Sarana penyaluran emosi
Banyak momen dalam hidup di mana kita tidak bisa menyalurkan emosi kita secara langsung. Emosi yang tersimpan dan tidak dikelola dengan baik akan mengganggu kesehatan mental dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Itulah mengapa emosi perlu disalurkan dan juga dikelola.
Sayangnya meluapkan emosi secara langsung atau menyampaikan emosi kepada orang lain bisa jadi hal yang sulit bagi beberapa orang. Contohnya adalah orang berkepribadian introvert atau tertutup. Keadaan lain misalnya emosi kepada atasan juga tidak tidak bisa disalurkan langsung.
Itulah mengapa menulis bisa jadi terapi bagi Kamu dalam menyalurkan emosi. Menulis bisa menjadi teman yang tempat Kamu membagi cerita tanpa harus merasa dihakimi. Emosi bisa secara lepas tertuang pada tiap kata yang Kamu tulis.
2. Memperbaiki mood
Berkaitan dengan poin sebelumnya, setelah Kamu meluapkan seluruh emosi Kamu dengan bebas. Perasaan Kamu akan kembali tenang. Dengan begitu mood atau perasaan Kamu akan membaik dan Kamu bisa menjalankan aktivitas seperti biasa tanpa beban atau emosi yang tertahan.
Mood yang buruk kebanyakan disebabkan oleh emosi yang terganjal di dalam pikiran. Tidak jarang orang dengan emosi buruk sering menunjukkan perilaku marah dan kesal yang sering berimbas pada orang lain. Untuk menghindari hal ini, perbaikilah mood dengan segera melalui terapi menulis.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang rajin menulis biasanya memiliki mood yang baik dan juga pengendalian emosi yang kuat. Tak jarang penulis terlihat tenang ketika menghadapi permasalahan. Dalam keadaan apapun mood baik akan meningkat lebih mudah setelah menulis.
3. Mengurangi stress
Dalam dunia psikologi, menulis sebagai terapi kesehatan bukanlah hal yang baru. Menulis membawa efek tenang bagi si penulis. Perasaan tenang akan mengurangi stres yang berkecamuk. Stres bisa muncul karena berbagai alasan. Contohnya memori pahit masa lalu, rasa penyesalan dsb.
Biasanya obat penenang yang membuat kantuk diberikan untuk menghindari stres tersebut. Saat ini, terapi menulis lebih sering digunakan karena sama-sama memberi efek tenang. Apalagi, terapi menulis tidak memiliki efek samping seperti obat medis.
Teknik menulis ekspresif sering digunakan dalam hal ini. Di awal terapi beberapa psikolog akan menjelaskan teknis jenis penulisan ini. Tenang saja, menulis biasa pun bisa membawa efek tenang meski pun tidak secepat dan seefektif dengan menulis ekspresif.
4. Mempertajam daya ingat
Ketika menulis akan ada ide atau cerita yang harus dituang, dengan begitu Kamu akan memaksa pikiran Kamu untuk kembali mengingat kejadian atau hal yang akan ditulis. Dengan semakin sering menulis maka otak Kamu akan semakin sering membuka ingatan yang sudah lewat.
Itulah yang membuat daya ingat Kamu semakin tajam. Walaupun terkadang menyakitkan, memori masa lalu akan melatih Kamu untuk mengingat sesuatu secara detail dan jelas. Daya ingat akan semakin tajam dan Kamu bisa terhindar dari pikun atau dementia.
5. Mengurai permasalahan pikiran
Apakah Kamu pernah merasa kesal tanpa tahu penyebabnya? Ini bisa jadi karena pikiran Kamu terlalu memikirkan banyak hal. Sehingga Kamu lupa yang mana akar permasalahan dan yang bukan. Untuk mengurainya, cobalah dengan menulis. Pertama Kamu akan tenang dan berpikiran jernih.
Lalu Kamu akan bisa mengingat dan menulis hal apa saja yang mengganggu pikiran Kamu. Di antara hal tersebut, secara otomatis otak Kamu bisa memilih dan mengurai sumber utama dalam masalah pikiran Kamu. Kamu bisa tahu dan menyelesaikannya dengan baik dan segera.
Pikiran yang stres secara langsung mempengaruhi kinerja tubuh. Penyakit seperti obesitas, gerd atau asam lambung, stroke dan lainnya banyak dipicu oleh stres. Dengan menulis, tubuh akan terhindar dari stres dan juga penyakit yang bisa dipicunya. Pikiran yang sehat akan membuat tubuh jadi bugar.
Selain itu sebuah penelitian di Texas menunjukkan bahwa menulis sebagai terapi ternyata ampuh meningkatkan sel Limfosit T yang merupakan bagian sel darah putih. Sel darah putih diketahui adalah salah satu sistem pertahanan atau imun tubuh.
Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari menulis sebagai terapi kesehatan. Jika Kamu merasakan gangguan emosi atau mental, dan belum berkesempatan menemui psikolog secara langsung, cobalah menulis. Dengan menulis kesehatan mental dan fisik akan lebih terjaga.