Menjadi orang tua merupakan anugerah yang dinantikan hampir 90% pasangan yang menikah, kendati trend childfree yang sekarang marak didengungkan. Saya sangat menghormati keputusan banyak pasangan yang memutuskan untuk childfree dengan alasan mereka masing-masing, namun penting untuk diingat bahwa yang menjalani keluarga adalah suami istri yang menikah tersebut, dan bukan orang lain, bahkan jika itu adalah orang tua maupun saudara kandung dari pasangan tersebut. Kebahagiaan pernikahan juga bukan ditentukan oleh pandangan orang tua, keluarga lain, atau orang lain. Terlebih lagi, penting untuk mendukung dan memahami perjuangan orang tua dengan anak berkebutuhan khusus. Untuk itu, saya ingin merekomendasikan 3 buku untuk orang tua dengan anak berkebutuhan khusus, sebagai sumber informasi dan dukungan yang berharga.
Memiliki Anak dengan Kebutuhan Khusus
Diluar topik childfree, bagi anda pasangan yang telah dikaruniai anak, tentunya akan merasa Bahagia dengan anugerah yang abda terima, namun bagaimana jika anda dikaruniai anak dengan kebutuhan khusus?
Yes, setelah anda merasa Bahagia dan tentunya merasa campur aduk setelah mengetahui kondisi anak anda, maka ada baiknya anda mulai mencari referensi sebanyak banyaknya mengenai kekhususan anak anda untuk dapat memberikan yang terbaik bagi mereka.
3 Buku untuk Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus
Kali ini saya akan memberikan beberapa bacaan yang bisa menjadi rekomendasi anda.
Pendidikan Anakku terlambat bicara oleh Maria Julia Van Tiel Salah satu ciri khusus bagi anak-anak dengan masalah tumbuh kembang adalah adanya keterlambatan mereka dalam berbicara (speech delay). Jika anak anda belum mulai berbicara saat usianya menginjak 2 tahun maka anda patut mewaspadai dan mengajaknya ke dokter tumbuh kembang.
Buku Anakku terlambat ditulis oleh ibu Maria Julia Van Tiel yang juga mempunyai anak dengan keterlambatan bicara. Dengan membaca buku ini, anda dapat membaca pengalaman bu Julia dalam membesarkan anaknya yang speech delay di negara Belanda. Kebetulan anak bu Julia ini gifted (saat ini gifted juga dimasukkan kedalam kategori berkebutuhan khusus).
Dengan membaca buku ini anda juga bisa melihat perbedaan antara speech delay yang dikarena gifted atau karena adanya gangguan tumbuh kembang yang lain seperti ADHD maupun Autis.
Totto Chan : Gadis cilik di jendela oleh Tetsuko Kuroyanagi
Jika anda adalah penyuka novel, maka buku ini mungkin cocok dengan anda. Tetsuko Kuroyanagi menceritakan Totto Chan dengan lugas dan easy to read jadi anda tidak akan bosan membaca halaman per halaman buku ini sampai tak terasa menghabiskan waktu membacanya. Totto Chan adalah nama kecil dari Tetsuko Kuroyanagi jadi tentu saja kisah dalam buku ini adalah sebuah kisah nyata dari masa kecil sang penulis.
Buku ini berkisah tentang Totto chan kecil dengan rasa ingin tahunya yang besar sehingga memaksanya berpindah sekolah. Totto Chan tidak bisa duduk diam dikelas mengikuti pelajaran karena selalu penasaran dengan segala sesuatu yang terjadfi diluar kelasnya, yang membuat Totto Chan sering mengintip di jendela kelasnya maupun melamun saat pelajaran.
Akhirnya ibu Totto Chan memindahkannya ke sebuah sekolah yang kalau jaman sekarang mungkin dinamakan “sekolah alam”. Totto Chan menikmati kelasnya yang berpindah pindah, salah satunya berada di atas gerbong kereta tua yang sudah tidak terpakai. Teman-teman Totto Chanpun beragam, dengan segala kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing. Salah satu yang diceritakan di buku adalah sahabatnya yang memakai tongkat karena kakinya cacat.
Buku ini menggambarkan betapa perbedaan tidak akan menghalangi kita mengejar cita-cita kita. Pentingnya mengubah sistem Pendidikan konvensional yang terlalu kaku dengan sistem Pendidikan yang mengedepankan keberagaman.
Dunia di Balik Kaca
Lagi-lagi, saya merekomendasikan satu novel yang diangkat dari kisah nyata penulisnya. Kali ini adalah Donna Williams, seorang penyandang autistik yang baru didiagnosis saat dia dewasa. Hal ini tentunya karena Donna kecil dibesarkan oleh keluarga pekerja dengan ekonomi menengah kebawah sehingga pengetahuan informasi kedua orang tuanya akan kondisi Donna saat itu sangat minim.
Dengan membaca buku ini, anda akan memahami “autis” dari sisi penyandangnya sendiri. Bagi saya buku ini sangat membantu bagi orang tua yang mempunyai anak dengan diagnosis autis. Kebetulan anak saya saat kecil didiagnosis ADHD, namun menjelang remaja kami baru sadar bahwa anak kami juga mempunyai komorbid autistic dan disleksia.
Saya membaca buku ini, sebelum mendapat hasil assessment bahwa anak kami mempunyai komorbid autis jadi saat kami mengetahui bahwa anak kami mempunyai komorbid autis, kami pun bisa lebih memahami anak kami tanpa terlalu memaksanya untuk menjadi “tipikal/normal”.
Dalam menjalani peran sebagai orang tua bagi anak-anak berkebutuhan khusus, memiliki panduan yang tepat adalah suatu keharusan. Tiga buku tersebut adalah sumber daya berharga yang dapat membantu orang tua menavigasi tantangan unik yang dihadapi dalam merawat dan mendukung perkembangan anak-anak mereka. Dengan wawasan mendalam, saran praktis, dan panduan yang bersifat inklusif yang ditawarkan oleh buku-buku ini, para orang tua dapat membangun lingkungan yang penuh kasih dan mendukung perkembangan positif anak-anak mereka.
